1.
Menurut (Patterson, 1973)
Psikoterapi adalah penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan teknis khusus
pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri
setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama dan diskusi personal dengan
para guru atau teman.
Menurut R.
Wolberg. M.D (1967) adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikotes
terhadap permasalahn yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli
secara sengaja menciptakan hubungan secara professional.
Menurut
watson & morse (1977), Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi
antara dua orang, pasien dan terapis, padamana pasien memulai
interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi
deng mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan
kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran,
perasaan dan tindakan.
Menurut
Philipe Pinel –> Melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi
kasih sayang (love oriented approach) dengan mendirikan asylum.
Menurut
Anton Mesmer –> Mempergunakan teknik hypnosis & sugesti, teknik hypnosis
kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot.
Menurut
Paul Dubois –> Merumuskan & menekankan peranan penting teknik berbicara
(speech technique, talking cure) yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois
tercatat sebagai “The First Psychotherapiest”.
Menurut
Joseph Breuer –> (senior dari Sigmund Freud) & menggunakan teknik
hypnosis Sigmund Freud & teknik berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien-pasien
histeria.
Menurut
Breuer –> talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis.
Menurut
Sigmund Freud –> talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar (
cikal bakal lahirnya psikoanalisis).
2.
Menurut
R. Wolberg. M.D. ( 1997 ) dalam buku The Tecnique of Psychoterapy menuliskan: ”
psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap
permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara
sengaja menciptaka hubungan secara profesional dengan pasien ”, yang bertujuan:
(1) Untuk menghilangkan atau mengubah gejala-gejala yang ada, (2)
Memperantarai ( perbaikan ) pola tingkah laku yang rusak.
Menurut
Corey (1991) membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.
Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman - pengalaman yang sudah
lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman
inelektual. Menurut ivey, et al (1987) untuk memberikan jalan terhadap potensi
yang dimiliki seseorang menenmukan sendiri arahnya secara wajar dan meenemukan
dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengekslorasi emosiyang majemuk
serta memberi jalan begi pertumbuhan dirinya yang unik.
Menurut
Korchin :
1. Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
2. Mengurangi tekanan emosional
3. Mengembangkan potensi klien
4. Mengubah kebiasaan
5. Memodifikasi struktur kognisi
6. Memperoleh pengetahuan tentang diri
7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan hubungan interpersonal
8. Meningkatkan kemampuaan mengambil keputusan
9. Mengubah kondisi fisik
10.
Mengubah kesadaran diri
11. Mengubah lingkungan sosial
3. Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup
unsur-unsur lazom pada semua jenis psikoterapi.
a.
Peran social
b. Hubungan
(Persekutuan tarapeutik)
c.
Hak
d.
Retrospeksi
e.
Reduksi
f.
Rehabilitisi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.
Resosialisasi
h.
Rekapitulasi
4.
Istilah
“psikoterapi” mengandung arti ganda. Pada satu segi, ia menunjuk
pada sesuatu yang jelas, yaitu satu bentuk terapi psikologis, yaitu suatu
rentangan waawasan luas tempat hipnotis pada satu titik dan konseling pada
titik lainnya. Perbedaan antara konseling dan psikoterapi dan segi fokus
konserennya dan dasar atau landasan
kegiatannya. “Psikoterapi” fokus konserennya melalui penyembuhan
-penyeseuaian-pengobatan, Dasar landasannya pskopatologi. “koseling” fokus
konserennya pengebangan-pendidikan-pencegahan, dasar landasannya filsafat.
5.
Psikoanalisa –>
banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek
biologis manusia. tokoh : Sigmund Freud, Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm,
Horney, Erikson.
Behavioristik –>
menurut Ellis (Subandi dalam Tooyibi, M & Ngemron, M) , pendekatan yang
cukup dekat dengan behavioristik adalah pendekatan kognitif, yang menekankan
proses berpikir rasional dalam terapi. Pendekatan ini memandang manusia dari
sudut perilaku yang tampak, yang bisa diobservasi dan dan dikuantifikasi.
Tokohnya : Sigmund Freud, Figur-figur lain: Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm,
Horney, Erikson.
Humanistik –>
pendekatan ini sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
Tokoh : May, Maslow, Frankl, Jourard
Client-Centered –>
berlandaskan pada pandangan subjektif atas pengalaman manusia, terapi
clien-entered menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lain besar
kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan. Tokoh : Carl Rogers.
Psikologi Transpersonal
–> pendekatan terapi yang menekankan aspek spiritual dalam diri manusia.
Gestalt –> sebagian
besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan intergarsi,
yang muncul
sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegarsikan fungsi jiwa dan
badan. Tokoh : Fritz Perls.
Tarnsaksional –> model
terapi kontemporer yang cndrung kea rah aspek-aspek kognitif dan behavioral,
dan dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan
yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang. Tokoh : Eric Berne.
Rasional-Emotif –>
model terapi yang sangat menekankn peranan pemikiran dan sistem –sistem
kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi. Tokoh : Albert Ellis
Realitas –> model
terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi
realitas adalah terapi jangka pendek yang focus pada saat sekarang, menekankan
kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para klien bias
belajar mencapai keberhasilan. Tokoh : William Glasser.
6.
Teknik
Terapi Psikoanalisa: teknik ini menekaknkan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan
agresif dari id.
Teknik Terapi Perilaku: Teknik ini
menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu
Teknik Terapi Kognitif Perilaku: tenik
ini memodifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladaptif
Teknik Terapi Humanistik: Teknik dengan
pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri
sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang
minimal.
Teknik Terapi Elektrik atau Integratif:
Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik
Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga:
teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan
perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.