Manusia merupakan kesatuan jiwa dan raga. Akal
merupakan aset manusia yang sangat berharga yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Manusia merupakan makhluk individual, makhluk sosial sekaligus
makhluk berkeTuhanan. Pembinaan mental bagi seseorang memang diperlukan dengan
tujuan agar orang tersebut bermental baik (bermoral, jujur, terpercaya,
bertanggung jawab dan disiplin) dalam melaksanakan pekerjaan maupun kegiatan
sehari-hari dalam lingkungan.
Konsep
Sehat Berdasarkan Dimensi-Dimensi
·
Dimensi
Emosi
Goleman menyebutkan emosional merupakan hasil
peleburan dari rasa takut, gelisah, senang, sedih , dan marah.
·
Dimensi
Intelektual
Memecahkan suatu permasalahan yang ada dengan
pikiran yang tenang, yang dapa memecahkan masalah tersebut dengan efektif.
·
Dimensi
Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup
yang lebih besar dan dapat berinteraksi dengan baik.
·
Dimensi
Fisik
Suatu kondisi tubuh yang diharuskan dengan kondisi
tubuh sehat.
·
Dimensi
Spiritual
Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan
menyerahkan diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
· Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan
mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
·
Zaman Peradaban Awal
1. Phytagoras (orang yang pertama memberi
penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit /
gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
3. Plato (gangguan mental sebagian
gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
·
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa,
para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan
bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
·
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah
muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa
dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno
percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan
membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan
perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa
gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak
pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan,
Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan
mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang
melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel
(1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan
problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di
Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat
tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka
dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya,
diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan
kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
·
Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara
pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal
dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813)
menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada
24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada
waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan
penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan
mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat
berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut
melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan
pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau
bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene
secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas
dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia
dinobatkan sebagai The Founder of the MentalHygiene Movement. Dia terkenal
karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan
mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan mental hygiene ini
mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika
Serikat menandatangani The National Mental Health Act., yang berisi program
jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga
masyarakat.
Bebarap tujuan yang terkandung dalam
dokumen tersebut meliputi
1) Meningkatkan kesehatan mental seluruh
warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen,
penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2) Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan
swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara
para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil
penelitiannya.
3) Memberikan latihan terhadap para
personel tentang kesehatan mental.
4) Mengembangkan dan membantu negara dalam
menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para
pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene
terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental
Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di
Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan
dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental
Health dan The World Health Organization.
Pendekatan Kesehatan Masyarakat
1. Orientasi Klasik
Kesadaran tentang perlunya perlakuan yang
lebih manusiawi terhadap penyandang gangguan mental. Pengertian klasik
mengandung arti sempit, karena kajian ilmu kesehatan mental lebih diperuntukkan
bagi orang yang mngalami gangguan dan penyakit jiwa. Intervensi biologis-medis
terapeutik dan kuratif, penyembuhan konflik-konflik dan trauma masa lalu.
2.
Penyesuaian Diri
Mengacu pada kemampuan individu untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan diri sendiri dan norma sosial. Normal-mampu
menyesuaikan diri, terhindar dari konflik-belajar respon yang adaptif.
3.
Pengembangan Potensi
Setiap orang memiliki kekuatan positif dan
korektif. Pelepasan sumber-sumber yang tersembunyi dari bakat, kreatifitas,
energy dan dorongan (Schultz, 991).
Teori
Kepribadian Sehat
1.
Aliran Psikoanalisa
-
Manusia
pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini
-
Manusia
sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
-
Motif-motif
dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
-
Manusia
didorong oleh dorongan seksual agrasif
-
Perkembangan
dini penting karna masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik
masa kanak-kanak yang direpresi
Dalam aliran psikoanaliasa ini bisa
dibilang manusia adalah korban tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam bawah sadar (id, ego,
superego, mimpi, dan masa lalu).
2.
Aliran Behavioristik
-
Mementingkan
faktor lingkungan
-
Menekankan
pada faktor bagian
-
Menekankan
pada tingkah laku yang Nampak dengan mempergunakan metode obyektif
-
Sifatnya
mekanis
-
Mementingkan
masa lalu
Aliran ini menganggap manusia yang
memberikan respons positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia
dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan ciri-cirinya yaitu: tersusun
baik, teratur dan ditentukan sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan
hidup dan kreatifas.
3.
Aliran Humanistik
4.
Pendapat Allport
Beliau lebih optimis tentang kodrat
manusia dan ia memperlihatan keharuan yang luar biasa terhadap manusia.
Sifat-sifat tampak bersumber pada anak-anaknya. Orang tua menekankan kerja
keras dan mereka membentuknya dengan kasih sayang. Semangat peri kemanusiaan
ditanamkan pada keluarga mereka dan Allport yang masih muda dituntut untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam masalah-masalah kehidupan.
Teori-teori yang dikembangkan oleh Allport banyak direduksi dari pengalaman
pribadinya. Seperti pandangannya tentang teori kodrat kepribadian. Allport
menggambarkan kodrat manusia terdiri dari beberapa komponen dasar seperti
pandangan yang positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung. Disinilah letak
perbedaan antara Freud dan Allport, dia tidak percaya bahwa orang-orang yang
matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh pikiran-pikiran bawah sadar,
kekuatan yang tidak dapat dlihat dan dipengaruhi. Allport percaya bahwa
kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting pada tingkah
laku orang-orang yang neuritis. Akan tetapi individu yang sehat yang berfungsi
pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang
membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Allport
berpendapat bahwa sebagian dari kepribadian manusia hanya sedikit yang besar
dari dorongan yang sehat. Organisme perlu mempertahankan suatu tingkat kepuasan
tertentu untuk mendorong unsur biologis terhadap makanan, air, seks dan tidur.
Apabila orang itu sehat, maka ia membutuhkan makanan dan istirahat. Selanjutnya
apabila orang itu sakit, maka ia akan membutuhkan aktivitas yang baru dan mulai
mengerjakan suatu kegemaran. Misalnya membaca suatu buku yang membangkitkan
semangat.
5.
Pendapat Carl Rogers
Self adalah apa yang manusia rasakan
didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu ideal self dan reality
self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self
adalah kenyataan yang ada pada dalam diri individual keadaan apa adanya pada
diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara
persepsi tentang diri dengan ideal self nya (kesenjangan antara harapan dan
realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan
ideal self tidak terlalu jauh. Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian
yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferensiasi medan
fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi
pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai
dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat
kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai
dirinya sendiri. Ciri-ciri yang dianggap menjadi bagian dari dirinya misalnya, orang
mungkin menganggap dirinya sebagai: “Saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik
hati dan menarik”. Alwisol (2006: 322)
Peranan Positive Regard dalam kepribadian
individu ?
Peranan Positive Regard adalah sebagai
suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia: setiap
anak terdorong untuk mencari positive regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan
dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari
orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi
menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional
positive regard (tak bersyarat).
6.
Pendapat Abraham Maslow
Beliau dapat dipandang sebagai bapak dari
Psikologi Humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap Psikologi
Behavioristik dan Psikoanalisis. Menurut Maslow psikologi harus lebih
manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah
kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia. Selain
mempelajari yang nampak, juga mempelajari perilaku yang tidak nampak.
Mempelajari ketidak sadaran sekaligus mempelajari kesadaran. Introspeksi
sebagai suatu metode penelitian yang telah disingkirkan, harus dikembalikan
lagi sebagai metode penelitian psikologi.
Ada 4 ciri psikologi yang berorientasi
humanistik, yaitu :
1. Memusatkan perhatian pada person
mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam
mempelajari manusia.
2. Menekankan pada kualitas-kualitas yang
khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan pandang
tetang manusia yang mekanistis dan reduksionistis.
3. Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam
memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian
yang a digunakan.
4. Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai
yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada
perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu.
7.
Pendapat Erich Fromm
Kepribadian sehat menurut Erich Fromm
adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan
perhatiannya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika
masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggotanya
tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat. Karena pada dasarnya
manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah
melalui belajar bagaimana mencintai atau bagaimana menemukan keamanan dengan
menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter, karena manusia
adalah makhluk yang memiliki kesadaran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk
mencintai, perhatian tanggung jawab integritas bisa dilukai mengalami kesedihan
sehingga apabila dalam kaitannya manusia kurang dalam menanggapi hal yang disebutkan
tersebut maka manusia tersebut bisa ikatakan tidak sehat secara mental menurut
Erich Fromm.
Daftar
Pustaka