Senin, 07 April 2014

Psikoterapi


1.      Menurut (Patterson, 1973) Psikoterapi adalah penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan teknis khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama dan diskusi personal dengan para guru atau teman.
Menurut R. Wolberg. M.D (1967) adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikotes terhadap permasalahn yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan secara professional.
Menurut watson & morse (1977), Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan  terapis, padamana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi deng mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakan.
Menurut Philipe Pinel –> Melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi kasih sayang (love oriented approach) dengan mendirikan asylum.
Menurut Anton Mesmer –> Mempergunakan teknik hypnosis & sugesti, teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot.
Menurut Paul Dubois –> Merumuskan & menekankan peranan penting teknik berbicara (speech technique, talking cure) yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First Psychotherapiest”.
Menurut Joseph Breuer –> (senior dari Sigmund Freud) & menggunakan teknik hypnosis Sigmund Freud & teknik berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien-pasien histeria.
Menurut Breuer –> talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis.
Menurut Sigmund Freud –> talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar ( cikal bakal lahirnya psikoanalisis).
2.      Menurut R. Wolberg. M.D. ( 1997 ) dalam buku The Tecnique of Psychoterapy menuliskan: ” psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptaka hubungan secara profesional dengan pasien ”, yang bertujuan: (1) Untuk menghilangkan atau mengubah gejala-gejala yang ada,   (2) Memperantarai ( perbaikan ) pola tingkah laku yang rusak.
Menurut Corey (1991) membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman - pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman inelektual. Menurut ivey, et al (1987) untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menenmukan sendiri arahnya secara wajar dan meenemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengekslorasi emosiyang majemuk serta memberi jalan begi pertumbuhan dirinya yang unik.
Menurut Korchin :
1. Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
2. Mengurangi tekanan emosional
3. Mengembangkan potensi klien
4. Mengubah kebiasaan
5. Memodifikasi struktur kognisi
6. Memperoleh pengetahuan tentang diri
7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan hubungan interpersonal
8. Meningkatkan kemampuaan mengambil keputusan
9. Mengubah kondisi fisik

10. Mengubah kesadaran diri
11. Mengubah lingkungan sosial

3.      Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup unsur-unsur lazom pada semua jenis psikoterapi.

a.       Peran social

b.      Hubungan (Persekutuan tarapeutik)

c.       Hak

d.      Retrospeksi

e.      Reduksi

f.        Rehabilitisi, memperbaiki gangguan perilaku berat

g.       Resosialisasi

h.      Rekapitulasi


4.      Istilah “psikoterapi” mengandung    arti ganda. Pada satu segi, ia menunjuk pada sesuatu yang jelas, yaitu satu bentuk terapi psikologis, yaitu suatu rentangan waawasan luas tempat hipnotis pada satu titik dan konseling pada titik lainnya. Perbedaan antara konseling dan psikoterapi dan segi fokus konserennya dan dasar atau landasan kegiatannya. “Psikoterapi” fokus konserennya melalui penyembuhan -penyeseuaian-pengobatan, Dasar landasannya pskopatologi. “koseling” fokus konserennya pengebangan-pendidikan-pencegahan, dasar landasannya filsafat.

5.      Psikoanalisa –> banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia. tokoh : Sigmund Freud, Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson.
Behavioristik –> menurut Ellis (Subandi dalam Tooyibi, M & Ngemron, M) , pendekatan yang cukup dekat dengan behavioristik adalah pendekatan kognitif, yang menekankan proses berpikir rasional dalam terapi. Pendekatan ini memandang manusia dari sudut perilaku yang tampak, yang bisa diobservasi dan dan dikuantifikasi. Tokohnya : Sigmund Freud, Figur-figur lain: Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson.
Humanistik –> pendekatan ini sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang. Tokoh : May, Maslow, Frankl, Jourard
Client-Centered –> berlandaskan pada pandangan subjektif atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan. Tokoh : Carl Rogers.
Psikologi Transpersonal –> pendekatan terapi yang menekankan aspek spiritual dalam diri manusia.
Gestalt –> sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan intergarsi, yang muncul
sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegarsikan fungsi jiwa dan badan. Tokoh : Fritz Perls.

Tarnsaksional –> model terapi kontemporer yang cndrung kea rah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang. Tokoh : Eric Berne.
Rasional-Emotif –> model terapi yang sangat menekankn peranan pemikiran dan sistem –sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi. Tokoh : Albert Ellis
Realitas –> model terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka pendek yang focus pada saat sekarang, menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para klien bias belajar mencapai keberhasilan. Tokoh : William Glasser.
6.      Teknik Terapi Psikoanalisa: teknik ini menekaknkan fungsi pemecahan masalah dari ego   yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id.

Teknik Terapi Perilaku: Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu

Teknik Terapi Kognitif Perilaku: tenik ini memodifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladaptif

Teknik Terapi Humanistik: Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal.

Teknik Terapi Elektrik atau Integratif: Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik

Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga: teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.